Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta maaf kepada umat Islam soal perkataannya yang
menyebut Alquran Surat Al Maidah Ayat 51 di hadapan warga Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.
Ahok mengakui ucapannya menimbulkan kegaduhan yang menyinggung perasaan umat Islam.
"Yang pasti, saya sampaikan kepada umat Islam atau orang yang
tersinggung, saya mohon maaf," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta,
Senin (10/10) pagi.
Ahok menegaskan, dia tidak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam apalagi sampai menistakan agama.
"Tidak ada maksud saya melecehkan Alquran. Kalian bisa lihat suasananya seperti apa," katanya.
Ia melanjutkan, dirinya bukan anti-Islam. "Saya sejak kecil, bisa
dilihat --bukan untuk riya-- sekolah Islam kami bantu izin, sudah berapa
kita bantu izin. Untuk madrasah, juga bantuan masjid. Bisa dilihat
tindak-tanduk saya, apakah musuhin Islam atau melecehkan Alquran,"
katanya.
Ahok menjelaskan, ia menyebutkan Surat Al Maidah Ayat 51 dengan harapan tidak ada warga yang salah menafsirkan.
"Orang Pulau Seribu pun tidak ada satu pun yang tersinggung, kami
tertawa-tawa kok. Niatnya waktu itu hanya ingin menunjukkan, sebetulnya
saya enggak mau orang yang punya tafsiran seperti itu bingung," katanya.
Namun dia akhirnya menyadari bahwa agama adalah urusan pribadi yang tidak boleh dibicarakan di hadapan publik secara luas.
"Makanya saya mengerti sekali. Ini memang urusan pribadi, tafsiran
pribadi, semua orang punya hak yang sama. Urusan agama adalah pribadi
jangan dikeluarkan di publik," kata dia.
Sumber: www.beritasatu.com
0 comments:
Post a Comment